Hashtag-indonesia.com - Muharram ialah salah satu bulan dari 3 bulan lainnya yang dimuliakan Allah SWT. Kemuliaan bulan ini diterangkan dalam Al- Qur’ an serta hadist- hadist Rasulullah SAW.
Literatur sejarah mencatat, tidak hanya selaku bulan mulia, rupanya di bulan Muharram ini sudah terjadi sederet peristiwa dahsyat serta luar biasa yang banyak berkaitan dengan para Nabi.
Bulan yang disebut sebagai Syahrullah (bulannya Allah) ini boleh dibilang suatu bulan keberkahan untuk para Nabi.
Alasannya, menurut pada peristiwa - peristiwa penting di bulan Muharra ini, Allah SWT menurunkan begitu banyak rahmat serta pertolongan kepada para Nabi.
Mengutip NU Online.com, peristiwa pada bulan Muharram, tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267, yang di dalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah, di antaranya adalah :
Dari kisah-kisah diatas, mengajarkan bahwa bulan Muharram menjadikan bulan yang mulia dan istimewa. Saking mulianya bahkan Allah SWT, menjadikan Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram (Bulan Suci) dalam Islam. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36).
Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?"
Beliau Rahimahullah menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah Ta’ala kecuali bulan Allah (yaitu Muharram). (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H).
Begitulah kenapa, dari pemaparan diatas, kita seolah-olah dibawa dalam kisah yang penuh renungan dan pelajaran bagi umat sekarang. Dan mayoritas kisah yang terjadi di bulan Muharram, lebih terindikasi kepada pembebasan manusia dari ketertindasan serta mara bahaya. Sehingga pada bulan Muharram tersebut layak menjadi bulannya kemerdekaan bagi umat muslim.
(HI-Red)
Posting Komentar