Hishtag-Indonesia Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan di Abu Dhabi. Dalam pertemuan tersebut, Joko mengusulkan kerja sama di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) dan kendaraan listrik.
Pertama, rencana kerja sama pembangunan pusat keuangan di ibu kota nusantara. Program tersebut ditandai dengan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dubai International Financial Centre (DIFC).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui dokumen tertulis mengatakan, “Rencana kerja samanya adalah dengan mendirikan pusat keuangan di IKN. Setelah penandatanganan nota kesepahaman, tentunya delegasi teknis akan berkunjung dan mulai membahas persiapan kerja sama.” 17 Agustus 2024.
Kedua, kerja sama pengembangan industri bahan baku nikel. Retno mengatakan, Jokowi mengajak UEA untuk berinvestasi di bidang kendaraan listrik (EV) dari hulu hingga hilir. Hal ini sejalan dengan pendekatan Indonesia dalam mendorong pengembangan ekosistem hilir nikel, khususnya baterai dan kendaraan listrik.
“Sama halnya dengan kerja sama masalah IKN, untuk financial center, akan dilakukan pembahasan secara teknis antara tim kedua negara yang akan menyusul pembahasan kerjasama kendaraan listrik,” tungkasnya.
Seperti kita ketahui bersama, PEA merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Dalam 10 tahun terakhir, hubungan kedua negara berkembang pesat.
Lebih lanjut, Retno menjelaskan, capaian hubungan kedua negara selama 10 tahun terakhir menjadi perhatian Pak Jokowi dalam pertemuan bilateral. Salah satunya dari sisi investasi yang mengalami pertumbuhan signifikan.
Ia mengatakan, hubungan yang kuat ini akan menjadi modal bagi pemerintah untuk terus memperkuat kerja sama kedua negara di masa depan.
(RN-Red)
Posting Komentar