Makan Bergizi Gratis di SD Negeri Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Senin (09/09/24) |
Malang - Segala Upaya pemanfaatan lembaga keuangan dan dana desa sebagai sumber pembiayaan, untuk mendukung usaha-usaha yang terkait Program Makan Bergizi Gratis menjadi topik webinar Millennial Agriculture Forum (MAF), pada Rabu 20/11 di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Webinar MAF digelar oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang bersama Program YESS, berlangsung secara hibrid dengan format offline di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ngajum dan online yang diikuti oleh peserta dari sejumlah wilayah.
Kegiatan MAF dibuka Muhammad Saikhu, Wakil Manajer Bidang Teknis pada Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (YESS) Jawa Timur.
Sejumlah narasumber dihadirkan PPIU Program YESS Jatim di antaranya perwakilan PT Greenfield, Bank Jatim, Bumdes Desa Ngajum, offtaker dan Koordinator BPP Ngajum dalam upaya mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo menegaskan Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah strategis untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di Indonesia.
"Komitmen pemerintah untuk memastikan setiap anak bangsa memiliki akses ke makanan yang bergizi, yang merupakan hak dasar bagi setiap warga negara," ucapnya.
Upaya tersebut sejalan komtimen Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis, dengan meningkatkan produksi daging dan proses hilirisasi hasil pertanian bersama stakeholders.
"Kita komitmen mendukung Program Makan Bergizi Gratis, dengan meningkatkan produksi daging sapi, kambing dan ayam sampai pada tingkat pengolahannya hilirisasi juga akan kita siapkan melalui offtaker yang ada," ungkapnya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, yang menitik beratkan pada standar keamanan pangan hewani harus diterapkan menyeluruh, mulai proses budidaya di peternakan hingga ke tangan konsumen.
"Dengan komitmen bersama dari setiap elemen di rantai pasok pangan hewani, kita dapat mewujudkan produk pangan yang aman dan berkualitas tinggi," tutupnya.
Posting Komentar